Baju Pembuat Gelisah
BY Dewi Septiani
BY Dewi Septiani
Ketika aku duduk di depan rumah, tiba-tiba aku terkejut, aku kehilangan baju kesayanganku yang ku jemur di depan rumah, baju itu merupakan baju pemberian almarhum ayahku.aku sangat gelisah dan sedih, karena baju pemberian ayah hilang, ku berlari-lari di sekitar rumahku, karena ku pikir mungkin baju itu terbawa angin, namun tidak ku temukan juga baju itu.
ku ingin bertanya pada ibuku, namun saat ini ibu sedang sibuk bekerja di ladang, aku tak tega untuk mengganggunya, lagi pula aku juga tidak sanggup untuk memberitahukan hal ini, ibu pasti akan sedih, karena ibu tau, kalau ayah bekerja siang dan malam hanya untuk membeli baju itu, baju yang harganya tergolong mahal bagi keluargaku yang hanya sebuah keluarga petani.
ku urungkan niatku untuk memberitahu ibu mengenai hal ini. ku coba mencari baju itu kemanapun, namun hasilnya nihil, aku tetap tidak menemukannya.
"apa yang harus aku lakukan? bagaimana kalau ibu tau ini? aku tidak mau membuat ibu sedih." gumamku.
ketika ibu pulang, aku berusaha menunjukkan wajah ceriaku, dan tidak berkata apapun mengenai baju itu, namun ibu tau, kalau pancaran mata tidak dapat berbohong,
"ada apa nak? apa yang sedang kau pikirkan? ceritakan kepada ibu." ucap ibuku dengan sangat lembut.
aku menjadi lebih tidak sanggup untuk memberitahunya. ibuku terlalu baik, aku tidak sanggup membuatnya sedih.
"tidak apa-apa nak, ceritakan kepada ibu." ujar ibuku
"bu, itu, baju, bajuku" ucapku terbata-bata
"iya, kenapa dengan bajumu?" tanya ibu
"bajuku, hilang bu." ucapku dengan volume yang sangat rendah
"hilang? baju yang mana?" tanya ibu tetap dengan nada yang lembut, tidak ada nada kemarahan sedikitpun.
"yang di berikan oleh ayah bu." jawabku dengan kepala tertunduk.
"baju yang di berikan ayah? bukannya sedang kamu pakai sekarang." sahut ibu
aku sontak melihat baju yang sedang aku pakai saat ini, ibu benar, ternyata baju yang aku pikir hilang, selama ini aku sedang memakainya. aku membuang nafas lega, betapa pelupanya aku.
THE END^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar